GAMBARAN KESESUAIAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT: TINJAUAN LITERATUR

Abstract

Waktu tunggu pelayanan resep menjadi masalah umum yang sering ditemukan dimana waktu tunggu pelayanan resep masih belum memenuhi standar pelayanan minimal. Ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan umumnya dikaitkan dengan waktu tunggu yang tidak memenuhi ketentuan. Waktu tunggu pelayanan terbagi menjadi dua yaitu waktu tunggu pelayanan resep racikan dan waktu tunggu pelayanan resep non racikan. Tujuan pada tinjauan literatur ini adalah untuk mengetahui kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan di rumah sakit dengan standar Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan di rumah sakit. Metode pada karya tulis ilmiah ini yaitu tinjauan literatur terhadap 6 artikel bereputasi sinta yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya pada tahun 2018- 2023. Artikel dicari melalui google scholar, memiliki kriteria yang membahas waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan di rumah sakit, dan memiliki hasil waktu tunggu pelayanan resep. Analisis data dilakukan dengan mengklasifikasikan kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan di rumah sakit, dan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep. Teknik desain yang digunakan yaitu cross sectional retrospektif. Kesimpulan penelitian dari 6 artikel diperoleh 4 artikel yang kurang dari 60 menit untuk resep racikan, 5 artikel yang kurang dari 30 menit untuk resep non racikan yang sesuai dengan klasifikasi Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, dan faktor –faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep yaitu: jumlah tenaga farmasi, kemampuan dalam membaca resep, kelengkapan sarana dan prasarana, tata letak ruangan, sistem informasi manajemen rumah sakit, standar prosedur operasional, formularium, jenis resep racikan dan non racikan, pengalaman kerja, peresepan dokter, ketersediaan obat, dan petugas farmasi yang tidak segera memproses berkas dan kemasan obat