STUDI LITERATUR : PRAKTIK SELF MEDICATION DI BERBAGAI NEGARA

Abstract

Swamedikasi atau praktik merawat diri sendiri, menjadi fenomena yang luas dan umum di berbagai negara. Hal ini menunjukkan bahwa individu memiliki peran yang aktif dalam menjaga kesehatan mereka sendiri. Praktik ini telah menjadi bagian penting dari layanan kesehatan masyarakat, memengaruhi keputusan konsumen terkait perawatan kesehatan, dan cenderung menjadi pilihan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan ringan atau gejala umum secara mandiri, tanpa perlu berkonsultasi dengan tenaga medis profesional. Tujuan dari studi literatur tentang praktik self-medication di berbagai negara ini adalah mengetahui gambaran praktik swamedikasi (self-medication) di berbagai negara yang meliputi prevalensi, jenis obat dan alasan melakukan praktik swamedikasi. Tinjauan literatur dilakukan pada 6 artikel terpilih. Database yang digunakan adalah yang terindeks scopus, reputasi internasional dengan kata kunci self medication. Kriteria artikel yang dipilih terbitan 10 tahun terakhir, Kualifikasi Scopus Q1, Q2 dan Q3, relevan untuk menjawab rumusan masalah. Hasil tinjauan literatur ditemukan bahwa artikel berasal dari penelitian dengan lokasi di 19 negara dari 4 benua (Amerika, Eropa, Asia dan Afrika). Prevalensi swamedikasi tertinggi di Yordania (96,8%), jenis obat terbanyak pada swamedikasi adalah analgetik antipiretik (96,6%), dan alasan paling utama malakukan praktik swamedikasi adalah karena jenis obat (96%), serta untuk mengatasi beberapa gejala seperti sakit kepala, pilek, dan flu (86%, 70,1% dan 63%).